Laman

Sabtu, 05 Februari 2011

LAMBANG KABUPATEN OKU TIMUR

ARTI LAMBANG KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR


1. Makna motif dan lambang Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur

a.
Jembatan irigasi serta garis yang bergelombang warna putih dan biru muda berarti : sungai sebagai kehidupan masyarakat Ogan Komering Ulu Timur lebih kurang dari 60% tergantung pada sektor persawahan yang dialiri oleh Irigasi Komering yang berada di desa Perjaya Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur dan kabupaten sekitarnya yang menjadi penunjang pendapatan asli daerah guna pembangunan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur

b.
Persawahan mencerminkan keanekaragaman masyarakat Ogan Komering Ulu Timur, ada Komering, Jawa, Padang, Ogan dan lain sebagainya namun tetap menjadi satu kesatuan yang utuh, saling hormat-menghormati satu sama lain baik dalam kehidupan beragama, dan yang tak kalah pentingnya tetap menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

c.
Padi dan Kapas mencerminkan untuk mencapai kesejahteraan dan keadilan sosial menuju masyarakat adil dan makmur seperti yang diamanatkan Undang-Undang Dasar 1945. Pembangunan yang menjadi prioritas Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur adalah sektor pertanian dan perkebunan.

d.
Tepak yang berwarna merah putih mencerminkan adat istiadat dan kehidupan yang ada dalam masyarakat Ogan Komering Ulu Timur tetap dipertahankan selalu menjadi pertimbangan Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur dalam hal mengambil kebijakan dan Keputusan dalam menjalankan roda pemerintahan dengan kata lain, segala keputusan yang menyangkut kehidupan masyarakat Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, pemerintah akan meminta sumbangan pemikiran dari tokoh-tokoh adat dan tokoh masyarakat Ogan Komering Ulu Timur.

e.
Perahu yang berwarna kuning mencerminkan bahwa masyarakat Ogan Komering Ulu Timur akan menatap masa depan yang lebih cerah.

f.
Tulisan Sebiduk Sehaluan mencerminkan bahwa masyarakat Ogan Komering Ulu Timur terletak pada suatu wadah kegiatan baik tani, dagang, pegawai dan lain sebagainya. Namun kegiatan tersebut tetap mempunyai tujuan yang sama yaitu membangun Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.

g.
Warna Biru mencerminkan bahwa masyarakat Ogan Komering Ulu Timur mengakui sumber daya alam dan kekayaan yang terkandung didalamnya serta segala sesuatu yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat selalu dalam pengawasan dari Allah. Sehingga pemerintah dan masyarakat percaya kepada Tuhan ang menciptakan langit dan bumi dan selalu menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya.

h.
List warna kuning mencerminkan lambang kesatuan dan persatuan pada masyarakat Ogan Komering Ulu Timur yang kokoh dengan menganut azas keterbukaan, kebersamaan, kerukunan, kekeluargaan dan gotong royong dalam kehidupan masyarakat Ogan Komering Ulu Timur.



2. Makna Warna

Dalam perisai terdapat isi dan warna yaitu :

a. Dasar Lambang : Berwarna merah, biru, hijau, abu-abu, biru muda serta sisi perisai berwarna kuning

b. Tepak : Berwarna merah putih

c. Jembatan Irigasi : Berwarna abu-abu

d. Kotak-kotak : Berwarna hijau

e. Tiga Gelombang : Berwarna biru laut

f. Buah Padi : Berwarna kuning

g. Bunga Kapas : Kelopak bunga berwarna hijau, dan bunga berwarna putih

h. Tulisan Moto Sebiduk Sehaluan : Berwarna putih

i. Tulisan OKU TIMUR : Berwarna hitam

Warna dan arti Lambang Daerah ditetapkan sebagai berikut :

a. Biru/biru muda : Berarti ketenangan/kedamaian

b. Hijau/hijau daun : Berarti kesuburan dan kemakmuran

c. Kuning : Berarti ketentraman

d. Merah : Berarti berani/patriotik

e. Putih : Berarti kesucian/kebenaran



3. Ukuran Lambang

Lambang Daerah berbentuk perisai dengan ukuran sebagai berikut : Tinggi Lambang 16 (enam belas) cm berbanding 12 (dua belas) cm; panjang sisi lengkung sebagai perisai sepertiga kali lebar.

Sabtu, 29 Januari 2011

Sebentar Lagi Bumi Memiliki Dua Matahari


 Ini bukan kabar biasa. Sebentar lagi, bumi akan memiliki dua matahari, sebuah penggambaran yang sering dilihat di film Star Wars. Kabar menggemparkan, matahari baru akan segera muncul di langit.

Bintang superbesar warnah merah di nebula Orion, Betelgeuse, diprediksi akan mendekat dan supernova mencapai bumi sebelum tahun 2012. Bintang kedua terbesar di alam semesta ini diperkirakan kehilangan berat massa dan merupakan indikasi terjadinya gravitasi dan kolaps serta kehilangan daya dukung.

Saat itu terjadi, bumi akan memiliki dua matahari. Demikian disampaikan Dr Brad Carter, staf pengajar Fisika di Universitas Southern Queensland.

"Bintang tua ini sudah kehilangan banyak bahan bakar di bagian inti," jelas Carter. Menurutnya, bahan bakar inilah yang membuat Betelgeuse tetap bersinar dan bertahan. Namun, saat sudah kehilangan daya penunjang, bintang ini akan jatuh. Ketika ledakan hebat terjadi maka cahayanya 10 juta kali lebih terang dari matahari.
Kabar buruknya, ledakan ini bisa terjadi jutaan tahun mendatang. "Ini adalah akhir dari sejarah bintang itu dan pada malam hari akan seperti siang hari di bumi," jelas Carter. Menurutnya, ketika terjadi ledakan akan menghasilkan cahaya yang luar biasa selama beberapa pekan hingga beberapa bulan sebelum akhirnya meredup dan tak bisa dilihat lagi.
 
Sumber : tribunnews

Senin, 05 April 2010

''Komering'' Apakah sebuah Identitas tabu...?

Tulisan ini coba kami angkat agar adanya pengertian yang selaras akan identitas masyarakat komering,

sebuah identitas yang mungkin paling banyak di sangkal dari beraneka ragamnya suku-suku yang ada di sumatera selatan maupun kemungkinan indonesia karena adanya anggapan pada masyarakat komering, dibalik stigma negatif yang ada dimasyarakat luar tentang komering, masyarakat komering dikenal sangat tekun akan beribadah, pandai berdagang dan negosiasi berkebun adalah mayoritas yang dikerjakan masyarakat komering selain bertani.

Apakah masyarakat komering hanya dikenal sebagai masyarakat yang kenal akan kekerasan dan brutal sehingga hal sepelepun masyarakat luar komering mengingkari akan keberhasilan masyarakat komering ironis memang masyarakat luar komering hanya tahu duku palembang bukan duku komering.
Bagi masyarakat komering sendiri suatu kebanggaan lahir ditanah komering walau entah berasal dari mana dan sejak kapan stigma tersebut melekat pada masyarakat komering, bila dirunut dan ditelusuri sedikit hal ini berkaitan akan kebiasaan masyarakat Sumatera Selatan khususnya masyarakat komering yang gemar membawa lading garpu (sejenis pisau) dipinggang dalam bepergian keluar rumah dan dengan kemajuan akan teknologi dan pola fikir masyarakatnya lambat laun kebiasaan yang sejak lama tersebut mulai ditinggalkan walau tetap memegang prinsip dang mulai mona dang lijung aman ko tiboli'” sebuah prinsip yang masih akan tetap terpegang oleh masyarakat komering dimanapun.



Dari berbagai cerita dan tulisan yang beredar tentang masyarakat, keseharian dan adat istiadat komering banyak pula yang berisi tentang hujatan dan prasangka tanpa mengetahui latar belakang masyarakat dan sifat pada umunya. Sebuah identitas yang seakan tabu untuk diakui oleh orang komering sendiri karena stigma yang selalu mengikat kami yang muncul entah kapan dan entah sampai kapan. Masyarakat komering hanya berharap dapat memberikan kontribusi nyata pada pembangunan dan pada masyarakat komering sendiri pada umumnya.




Semoga masyarakat komering tidak menjadikan identitasnya sendiri seolah tabu untuk diakui walau sulit dan butuh waktu yang lama setidaknya masyarakat komering memiliki kesamaan dengan masyarakat lain di sumatera selatan dan di indonesia bahkan di dunia manapun masyarakat komering tidak pernah menutup diri akan kemajuan dan perubahan waktu demi waktu.
Sebuah aneka ragaman budaya yang selalu mewarnai kehidupan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara.